KHOTBAH JUM’AT
Tanggal 15 April 2011
Masjid At-taqwa Cimahi Utara, Cimahi.
Oleh :
H. Sudarsono ST. M.Si.
انّل حمدلله نحمده ؤنستعين ؤنستغفره ؤنعؤدبله منسرانفسين ومن سيات اعملن منيدلله فل مدل لله ؤم يدلل فل هديلله ه
اسهد ان لا اله الا لله وهدهول شركلله و اسهد انّ محمد عبده ور سوله اللهم صل عل محمد وعل اله واسحبه اجمعين
امبعد
فيّ عيبد الله ه اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
فقل تعل فيل اقرانل اكريم
اعوذ با لّله من ا لشّيطا ن لرّجيم ه
بسم الّله الرّحمن الرّاحيم
لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
JAMAAHJUM’AH RAHIMAKUMULLAH……
Pertama dan paling utama mari kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, karena berkat ridhonya kita diberikan kenikmatan kehidupan yang luar biasa, terutama nikmat Iman dan Islam semoga kita selalu dalam bimbinganNya dan kita tetap istiqomah dalam keimanan dan keislaman untuk meneruskan pengabdian dan mencari keridhoanNya hingga akhir hayat kita.
Nikmat yang saat ini sedang kita rasakan adalah diberikannya nikmat kesehatan dan kesempatan kepada kita semua, sehingga kita bisa melangkahkan kaki kita dan bisa sejenak menghentikan kegiatan keduniawian kita dalam beraktifitas sehari-hari.
Tidak sedikit saudara2, keluarga dan sahabat kita yg saat ini sedang mengalami cobaan, baik berupa sakit, kegelisahan, kegundahan dan bahkan kealpaan baik disengaja maupun tidak, sehingga tidak sempat untuk melaksanakan kewajiban mingguan yaitu melaksanakan ibadah Jum’at.
Sehingga patutlah kiranya apabila expresi dan ungkapan rasa syukur kita tsb kita implementasikan dalam dzikir, doa pujian dan perenungan ( muhazabah ) dengan saling membagi, saling berwasiat dan saling mengingatkan di antara kita di kesempatan Jum’at siang hari ini.
Salawat dan salam semoga Allah selalu limpahkan kepada rasulullah Muhammad SAW, kepada para sahabat2nya, kepada para penegak dan pejuang islam, kepada para pengikutnya dan kepada kita semua hingga akhir jaman nanti.
Sebelum kotip menyampaikan tema utama jum’at ini, sebagaimana lazimnya rukun khotbah, maka ijinkan kotip menyampaikan wasiat, ajakan dan himbauan di antara kita.
Mari kita tingkatkan ketaqwaan kita ke hadirat Allah SWT, dengan taqwa yang sebenar-benarnya, dengan patuh dan taat akan perintahNYa, serta takut dengan azabnya apabila kita melanggar larangan-Nya
. َيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُون
( Wahai orang2 yang beriman, bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya taqwa, dan janganlah engkau mati kecuali dalam keadaan muslim). Al-Imran : 102.
Taqwa mengandung konskensi penting dan utama karena dengan taqwa maka seluruh aktifitas kehidupan kita akan selalu diawasi dan merasa Allah selalu menyertai kita. Sehingga tidak berlebihan bila diantara kita diwajibkan untuk selalu saling berwasiat tentang ketaqwaan, karena derajat manusia di sisi Allah diukur dari tingkat ketaqwaan kita kepadaNYa. INNA AQROMAQUM ‘INDALLAHIL ATQOQUM ( sesungguhnya yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertaqwa.) Al-hujurat : 13.
Jamaah Jum’ah yang dirahmati Allah SWT.
Kita sering mendengar dan tidak asing dengan perkatan syukur. Bahkan dimasyarakat kita umumnya rasa syukur diexpresikan dan disimbolkan dengan kegiatan kumpul dan makan bersama dengan keluarga, sahabat, tetangga dan orang2 terdekat kita.
Itulah sedikit perenungan yang hendak kotif sampaikan di kesempatan jumat siang kali ini.
Istilah Syukur barangkali sudah sangat lazim di masyarakat kita, namun tidak banyak yang paham dengan arti syukur yang sebenarnya, karena memang pada umumnya istilah syukur di kalangan masyarakat kita adalah syukur dalam istilah dan terminology “syukuran” yang biasanya sangat indentik dengan berkumpul dan makan-makan bersama.
Dalam kamus Besar bahasa Indonesia, Syukur diartikan sebagai rasa terimakasih, rasa beruntung, perasaan lega dan senang.
Syukur yang menjadi perenungan dan kajian dalam kesempatan ini adalah syukur dalam pemahaman kaidah Islam yang dilandasi firman Allah adalam alqur’anul karim. Yaitu bentuk berserah diri manusia kepada sang pencipta Allah SWT.
Setiap orang pasti merindukan hidup bahagia, ilmu yg banyak, harta yang melimpah, jabatan yang tinggi, namun demikian hal2 tsb hanyalah aksesoris duniawi yang kadang2 membelenggu kita, dan bahkan bukanlah sebuah jaminan untuk mendatangkan kemuliaan, ketenteraman, kenikmatan dan kebahagiaan dalam hidup.
Oleh karena itu patutlah kiranya bila kita mengenal kunci bersyukur yang merupakan salah satu jalan menuju kebahagiaan dan ketetraman hidup. Karena dengan bersyukur maka keikhlasan kita akan segala hal yang diberikan Allah kepada kita akan kita terima dengan rasa lapang dada dan penuh dengan rasa terimakasih yang mendorong kita untuk lebih dekat dengan Allah SWT.
Bila diurai lebih jauh, dalam konteks keseharian kita maka syukur dapat dilakukan dengan hal2 sbb:
Yang pertama,
Meyakini bahwa Manusia tidak merasa memiliki dan dimiliki kecuali meyakini segalanya milik Allah. Tiap manusia harus paham bahwa ilmu, harta, jabatan, gelar, rupa serta aksesoris duniawi lainnya adalah amanah yang akan diminta pertanggungjawabannya di akhirat kelak. Maka, keyakinan bahwa segalanya hanya milik Allah adalah kunci yang sangat luar biasa dampaknya bagi kenyamanan dan kebahagiaan hidup kita.
Kedua :
Adalah memuji Allah dalam segala kondisi. Secara lisan kita harus terbiasa mengucapkan syukur. Dengan kalimat pujian ” Alhamdulillahirobil ‘alamin ”. Segala pujian hanya milik Allah pemilik alam semesta, “Pujian yang selayaknya ditujukan kepada Allah dalam segala kondisi, baik senang maupun susah.
Namun demikian tentu kita tidak hanya dapat berucap kalimat tersebut namun harus dikuti oleh tindakan dan langkah nyata dalam aktifitas kita sehari-hari bahwa seluruh keberhasilan, kenyamanan, kedudukan, kekayaan, adalah milik pengendali hidup yang sewaktu-waktu dapat berubah sesuai kehendak Allah SWT.
Ketiga :
Menggunakan nikmat Allah sebagai jalan kesuksesan dunia dan akhirat. “Nikmat adalah kendaraan di jalan Allah. Segala sesuatu kelebihan yang kita miliki seharusnya makin mendekatkan diri kita kepada Allah,
Keempat:
adalah tahu balas budi dan berterima kasih kepada orang lain. Hal tersebut sesuai sabda Nabi Muhammad SAW; “Barang siapa yang telah berbuat kebaikan kepada kalian, maka hendaklah kalian membalasnya, jika kalian tidak mampu membalasnya, maka berdoalah buatnya, hingga kalian tahu bahwa kalian telah bersyukur. Sebab Allah Tuhan Yang Maha Kuasa tahu berterima kasih dan sangat cinta kepada orang-orang yang bersyukur”.
Jamaah Jum’ah Rahimakumullah…..
Pemahaman tentang hakekat rasa syukur telah dikuatkan dalam landasan yang kokoh yang tertuang dalam alqur’anul karim, antara lain adalah sbb:
Pertama:
Allah telah menjelaskan bahwa ciptaan yg paling sempurna dan sebaik-baik ciptaanya adalah manusia,
لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya . [QS : Surat A-tiin, Srt 95:4].
Nikmat kesempurnaan inilah yg mesti kita syukuri, diberikannya kelebihan akal dibanding makhluk lain tentu merupakan sebuah karunia dan nikmat tak terhingga, sehingga manusia dapat mengolah sumber daya dengan akalnya.
Kedua :
Kita bersyukur karena hanya orang Islamlah yang akan diterima Allah, seperti Allah mejelaskan dalam Surat Ali Imron ayat 85 :
وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) dari padaNya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi [QS Ali Imron ayat 85 / QS.3:85].
Ketiga
Kita bersyukur karena Islam merupakan agama yang telah sempurna sebagaimana yang tertuang dalam Surat Al-maidah, ayat:3, :
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا
|
Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. [Surat Al-maidah, ayat:3 / QS.5:3].
Seluruh nikmat2 Allah yg diberikan kepada kita tentu tidak terhitung jumlahnya, hanya rasa syukurlah yang dapat menimbulkan dan merasakan bahwa nikmat Allah begitu banyaknya dan kadang kita kurang menyadarinya. Bahkan tidak sedikit diantara manusia, banyak yang gundah gulana karena dihantuai oleh perasaan yg selalu dalam kekurangan.
Dalam kaitan ini, Allah telah memberikan rujukan yang jelas tentang bagaimana mensyukuri nikmat2 Allah dan bagaimana pula bila kita mengingkarinya.
:
لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” [QS.Ibrahim / 14:7]
Jamaah Jum’ah rahimakumullah….
Demikianlah sebagian inspirasi dan perenungan tentang makna SYUKUR yang sesungguhnya dan dengan beberapa hal yang kita sampaikan tadi, semoga dapat menjadi pernungan kita bersama baik sebagai individu maupun kelompok untuk memaknai rasa syukur kita ke hadirat Allah SWT.
BAROKALLAHU LI WALAKUM FILQUR’ANIL ADZIM, WANAFA’NI WAIYAKUM FIHI MINAL AYATI WADZRIKIL HAKIM, WATAQOBALALLOHU MINNA WAMINKUM, INAHU HUWWA SAMI’UL NGALIM.
KHUTBAH II
انّل حمدلله نحمده ؤنستعين ؤنستغفره ؤنعؤدبله منسرانفسين ومن سيات اعملن منيدلله فل مدل لله ؤم يدلل فل هديلله ه
اسهد ان لا اله الا لله وهدهول شركلله و اسهد انّ محمد عبده ور سوله اللهم صل عل محمد وعل اله واسحبه اجمعين
امبعد
فيّ عيبد الله ه اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
فقل تعل فيل اقرانل اكريم
اعوذ با لّله من ا لشّيطا ن لرّجيم ه
بسم الّله الرّحمن الرّاحيم
لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Jamaah Jum’ah rahimakumullah…..
Hakekat kehidupan kita adalah semata-mata untuk mengabdi dan beribadah kepada Allah SWT sebagimana yang tertuang dalam firman Allah SWT (WAMMA KHOLAQTUL JINNA WAL INSA ILA LIYA’BUDU ). tidak aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk ibadah kepadaKU.
Untuk itu, marilah segala aktifitas dan kegiatan kita harus selalu kita syukuri dengan penuh keikhlasan agar semua gerak dan langkah kita bernilai ibadah di mata Allah SWT.
Sekilas rangkuman pada khotbah I, maka expresi rasa syukur kita kepada Allah SWT dapat kita implementasi dengan hal sbb:
-
Melaksanakan kegiatan ibadah lebih intens baik kuantitas maupun kualitas, baik ibadah mahdoh maupun ibadah2 yang terkait dengan kegiatan muamallah.
-
Beraktifitas dan bekerja lebih giat dengan niat utk mencari penghidupan yang lebih baik dan mencari ridho Allah SWT. Mencari rezeki dan nafkah baik untuk keluarga, maupun untuk menopang kegiatan muamallah dan membantu orang lain dengan dilandasi semata-mata karena Allah SWT merupakan bagian dari kegiatan rasa syukur kita..
-
Menerima dengan kepasrahan dan selalu berusaha terus menerus apabila seluruh usaha dan ihtiar kita belum dikabulkan Allah SWT. Dan berkeyanian penuh bahwa bahwa Allah akan memberikan yang terbaik utk kehidupan kita baik kehidupan di dunia maupun kehidupan di akherat kelak.
JAMAAH ROHIMAKUMULLAH….
Dari beberapa rangkuman tadi, khotip mengajak kepada para jamaah mari kita maksimalkan rasa syukur kita kepada Allah SWT dengan mengeluarkan seluruh potensi diri kita dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah kita, sehingga nikmat Allah dapat kita syukuri dengan rasa ikhlas semata-mata mencari ridho Allah SWT, sehingga kita tidak termasuk dalam golongan orang2 yang mengingkari akan nikmat2 yang diberikan Allah kepada kita semua, sebagaimana ayat yang sering kita dengar di surat Ar-rahman:
( Nikmat Tuhan mana yang hendak kamu dustakan )
فبأي آلاء ربكما تكذبان
Selanjutnya nilai2 ibadah dan rasa syukur kita tersebut kita terapkan dalam kehidupan kita baik di keluarga, masyarakat dan lingkungan pergaulan kita sehingga Insya Allah, Allah akan menambah nikmat2 kita dan akan menjauhkan kita dari azab Allah akibat keingkaran kita.
“LA INSYAKARTUM LA AZIDANAKUM WALA INKAFARTUM INNA ADZABILLAZADID.”
INNALOHA WAMALAIKATI YUSHOLUNA ‘ALA NABIH, YAA AYYUHALDZINA AMANU SHOLU ‘ALAIHI WASHALIMU TASLIMA.
ALLAHUMA FIRLIL MUSLIMINA WAL MUSLIMAT WAL MU’MININA WAL MU’MINAT, AL AHYA IMINHUM WAL AMWAT…INNAKA SAMIUN KORIBU MUJIBU DA’WAT, WAYA KHODIYAL HAJAD.
ALLAHUMA ARINAL HAQO HAQO WARZUKNATIBA’A…WA ARINAL BATHILA BATHILA WARZUKNA TINNABA.
ROBANNA LATU AHIDZNA INNA SINNA AU AHTHO’NA dst…..
ROBBANA DHOLAMNA ANFUSANA WAILAN TAGFIRLANA, WATARKHAMNA LANA KUNANA MINNAL KHOSIRIN.
ROBBANA LATUJI’ KULUBANNA BA’DAIT HADITANA WAHABLANA MIN LADZUN KAROHMA INNAKA ANTAL WAHAB.
ROBBANA TAQOBAL MINNA INNAKA ANTA SAMI’UL ‘ALIM…WATUB ‘ALAINA INNAKA ANTA TAWWABURAKHIM.
ROBBANA HABLANA MIN AJWAJINA WADZURIATINA QUROTA A’YUN WAJ’ALNI LIL MUTAQINA IMMAMA.
ROBANA INNANA SAMI’NA MUNADIYA YUNADIYI LIL IMAN AN AMANU BIROBIKUM FA AMANA, ROBBANA FAKFIRLANA DZUNUBANNA WAKAFIR ‘ANA SAYI ATINA WATAWWA FANNA MA’AL ABROR.
ROBBANA ATINNA FIDUNYA KHASANAH..WAFILL AKHIROTI KHASANAH WAQINNA ADZABANNAR.
SUBHANA ROBIKA ROBIL ‘IJATI ‘AMA YASHIFUN WASHALAMUN ALAL MURSALIM WALHAMDULILLAHIROBIL’ALAMIN.